
Muktamar XII Wanita Islam dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Jakarta– Pembukaan Muktamar Wanita Islam XII yang dilaksanakan pada 17-19 Desember dibuka oleh Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Dalam sambutannya Bapak Anies Baswedan menyampaikan beberapa pesan dan harapan kepada Muktamirin Wanita Islam. Bapak Gubernur merasa bersyukur tumbuh dalam keluarga Wanita Islam karena nenek beliau adalah pendiri Wanita Islam dan ibundanya adalah aktivis Wanita Islam selama tiga periode. Hal yang sangat disyukuri oleh Pak Anies adalah tumbuh dalam didikan ibu yang tidak hanya hebat dalam rumah tangganya tetapi memiliki dampak yang luar biasa pada masyarakat. Maka menurut Bapak Gubernur, hari ibu di bulan Desember ini tidak hanya dihormati karena telah melahirkan & membesarkan anak serta menghidupkan rumah tetapi juga memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Lebih lanjut, Pak Anies menyampaikan bahwa melibatkan anak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial akan memberikan side effect untuk mempunyai kepekaan terhadap apa yg dihadapi masyarakat hingga terlibat dalam kebaikan di masyarakat. Oleh karenanya, aktivis-aktivis Wanita Islam secara tidak langsung membentuk karakter anak. Penting juga bagi Wanita Islam sebaiknya merumuskan 10-15 kebiasaan yang disepakati untuk menjadi keluarga berketahanan sehingga menjadi pilar bangsa.
Terakhir, Pak Anies mengajak kita meneladani Syaikhah Rahmah El Yunusiah yang pandangannya jauh melampaui zamannya. Maka Wanita Islam seharusnya pandangan dan kiprahnya tidak hanya melihat Indonesia sebagai ladang dakwah tetapi melihat dunia dengan lebih luas. Dalam era ini pemanfaatan digital dapat menjadi alat untuk menjangkau dunia hingga Wanita Islam nantinya akan menghasilkan generasi emas yang mewarnai penjuru dunia.
Sebelumnya, ketua Umum PP Wanita Islam berpesan sebelum sambutan dari Bapak Anies yaitu setiap aktivis Wanita Islam harus menjadi duta Islam rahmatan lil’alamin. Para aktivis Wanita Islam dengan kiprahnya tidak hanya saling tolong menolong dalam kebaikan dan kesabaran tetapi juga saling berkasih sayang.
Penulis: Dewi Susylowati

