Muktamar ke-12 Wanita Islam Fokus Memperkuat Ekonomi Muslimah untuk Ketahanan Keluarga dan Bangsa
Jakarta-Muktamar ke-12 Wanita Islam yang akan diselenggarakan di Hotel Kimaya Jakarta pada tanggal 17-19 Desember 2021 akan berfokus pada penguatan ekonomi muslimah untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Sehingga tagline yang dipilih untuk muktamar kali ini adalah “Wanita Islam Memperkuat Ekonomi dan Ketahanan Keluarga, Memperkokoh Pilar Bangsa.”
Tagline tersebut juga dijadikan tema seminar nasional pra-muktamar pada tanggal 11 Desember 2021. Seminar pra-muktamar tersebut diisi oleh para narasumber yang mumpuni di bidangnya yaitu Prof. Dr. Euis Sunarti, Prof. Dr. Ir. K. H. Muhammad Nuh, Dr. Syamsul Bahri, Dr. Wido Supraha, Ray Renwarin dan Anwar Bashori. Yang tidak kalah menarik, keynote speaker pada seminar tersebut adalah Dirjen Bimas Islam, Kementerian Agama yaitu Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. Tidak heran seminar tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah dan wilayah secara daring.
Tema Muktamar ke-12 Wanita Islam tahun 2021: “Mewujudkan Pemimpin Muslimah Berkarakter dan Meningkatkan Ekonomi Umat untuk Menghadapi Era Milenial.” Mengingat pandemi Covid_19 belum berakhir maka Muktamar ke-12 Wanita Islam dilakukan secara hybrid (gabungan antara luring dan daring) yang diikuti oleh 150 orang peserta secara luring (tatap muka terbatas di Kimaya Hotel Jakarta) dan 1000 orang secara daring dari Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan anggota Wanita Islam. Dan Muktamar ke-12 Wanita Islam Bnantinya akan dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu bapak Anies Baswedan.
Menurut Ketua Umum PP Wanita Islam, Marfuah Musthofa, M.Pd, Muktamar ke-12 Wanita Islam ini menjadi ajang silaturahim dan komunikasi langsung antara Pengurus Pusat, Wilayah, Daerah dan Cabang yang sangat penting dan strategis dalam berorganisasi serta forum pertanggung jawaban Pengurus Pusat. Dalam forum ini akan dipilih Ketua Umum Pengurus Pusat Wanita Islam untuk periode 2021-2026 dan merenanakan program kerja lima tahun mendatang.
Lebih lanjut Ibu Marfuah mengatakan bahwa langkah-langkah strategis yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan. Wanita Islam akan diambil dalam muktamar kali ini yang melibatkan seluruh elemen pengurus dan anggota. Visi, misi dan tujuan Organisasi Wanita Islam nyata dan selaras mendukung tujuan negara yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memajukan kualitas bangsa Indonesia khususnya di sektor keluarga dan perempuan. Hal ini sesuai dan selaras dengan Pancasila, UUD 1945, GBHN, dan atau RPJM.
Keselarasan dengan tujuan negara dijelaskan lebih lanjut oleh ibu Marfuah dalam press release menyongsong Muktamar ke-12 Wanita Islam bahwa dalam aktifitasnya, Wanita Islam telah bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam aspek penguatan ketahanan keluarga, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak melalui pendidikan, kesehatan, dakwah, ekonomi, sosial dan hukum. Bersama dengan Pemerintah, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama, Wanita Islam peduli dan terjun langsung di daerah-daerah yang tertimpa musibah dan menggalang solidaritas nasional untuk membantu korban bencana alam di berbagai wilayah di Indonesia. Bersama dengan Pemerintah, Wanita Islam mengambil bagian dalam meningkatkan kualitas ibu dengan program pembinaan Bimbingan Perkawinan dan penurunan stunting. Wnita Islam juga mendapatkan penghargaan sebagai ormas Perempuan pertama di Indonesia yang mengembangkan Wakaf Uang Online yang telah tercatat sebagai rekor MURI.
Kedepannya, masih menurut Ketua Umum PP Wanita Islam, untuk Menyongsong Indonesia emas tahun 2045, Wanita Islam siap menjadi mitra Pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya muslimah di berbagai bidang di seluruh Indonesia. Wanita Islam sangat peduli dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di daerah 3T. Maka Wanita Islam akan selalu bersinergi dengan Pemerintah dan siap menjadi penggerak dalam program pemerintah khususnya program peningkatan ketahanan keluarga, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan di daerah-daerah 3 T (terdepan, terpencil, tertinggal) karena kader-kader Wanita Islam telah tersebar di daerah 3 T dan siap memajukan daerah tersebut.